Selasa, 22 Maret 2016

Muak

 Menyakitkan kalau Aku terus mencintaimu, mencintai hati yang mati hanya akan membawa kehancuran untukku. Lebih baik Aku kembali pada kehidupanku yang lama yang tak pernah mencintai wanita yang akan buatku kecewa. Aku pasti akan melakukannya agar kamu bisa hidup bahagia dan kamu bisa melanjutkan kehidupanmu yang manis itu tanpa ada seorang pecinta khayalan yang selalu mengganggu setiap urusanmu. Aku akan baik-baik saja tanpa kehadiran dari dirimu sang pesolek anggun. Kamu hanyalah pengganggu yang ingin merusak kebahagiaanku. Kamu sakitdan kamu gila karena datang dalam hidupku yang kelam. Saat hati sudah mulai bangun dari tidurnya, kamu seakan-akan menginjak hati ini. Kamu tahu segalanya tentangku, tentang semua kisah yang tak mengharukan buatmu tapi sangat mengerikan buatku. Bukan bermaksud untuk bernostalgia dengan masa lalu yang hanya buat aku seakan-akan mengharapkan impiankukembali bersamaku, tapi Aku hanya ingin hanya ingin kamu tahu seberapa berat Aku menanggung semua khayalan yang telah hancur bersama angin yang menghembus dalam ubun-ubunku.
 Seharunya kamu tahu dan seharusnya kamu berpikir bagaimana cara untuk merawat seseorang yang sudah lumpuh tak terawat yang sedang menunggu datangnya kematian. Jangan kamu injak-injak Aku, siapa kamu dan apa mau kamu?! Kalau kamu ingin merusak hati, carilah seseorang yang telah lama mati saja, jangan Aku yang masih hidup dalam keguncangan batin yang tak mau berhenti mengganggu. Kamu, sama sja dengan Dia sang ‘Ikan Besar’ pembawa kebohongan pada seorang kakek tua renta yang buta. Kamu tak lebih dari penipu! Pergilah selama kamu masih punya kaki lincahmu itu. Jangan pernah kembali bahkan meski hanya sebagai seorang pengenal. Kamu telah menjadi pengail yang menyakiti ikan yang membutuhkan makan untuk hidupnya. Aku memang butuh cinta, tapi Aku tak sudi kamu cabik-cabik. Aku memang seorang pecundang yang mudah ditipu orang. Tai dengan mengenalmu, Aku menjadi tahu siapa pecundang sebenarnya.
 Tapi, Aku tetaplah mencintaimu meski kamu tak sedikitpun punya rasa pada seorang yang lumpuh ini. Kamu hidup dalam kebahagiaan, sedangkan Aku hidup dalam kemunafikan yang menjadi topeng kemanisan dalam hancurnya hidupku. Tawa yang seharusnya sebagai tangisan menjadi peranku agar Aku tetap hidupdalam dunia khayalanku. Aku hanya sebagai pencipta khayalan yang handal yang tak pernah kamu sangka. Aku bangga dengan diriku karena Aku bisa menjadikanmu seseorang yang tergila-gila denganku walau hanya dalam ilusi. Kamu seharusnya bangga denganku karena Aku bisa menciptakan segalanya semauku. Tapi kamu tak perlu ikut denganku, sebagai pemimpi busuk ini. Hiduplah sebagai seorang wanita yang bahagia. Aku akan selalu mengawasimu meski AKu telah pergi karena kebodohanku telah mencintaimu. Kamu akan tetap menjadi malaikat dalam hidupku, “Peri Kecilku”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar